Dear Generasi Sandwich, Ini Cara Agar Punya Dana Pensiun dan Tenang di Usia Tua

Bimo Aria Fundrika | Dini Afrianti Efendi
Sabtu, 29 Mei 2021 | 07:30 WIB
Suara.com - Salah satu penyebab terbesar terbentuknya
generasi sandwich, lantaran orangtua yang
tidak mempersiapkan atau tidak memiliki
dana pensiun. Sehingga akhirnya harus jadi tanggung jawab
anak.
Hal ini terbukti dari data Survei Ekonomi Nasional 2017 mengungkap
sebanyak 62,64 persen kaum
lanjut usia 60 tahun ke atas di
Indonesia tinggal bersama
anak dan cucunya.
Generasi sandwich adalah
keadaan orang yang terhimpit tanggung jawab ekonomi, waktu, tenaga, hingga perhatian terhadap generasi di atas dan di bawah mereka. Seperti orangtua,
saudara kandung, anak, pasangan dan diri mereka sendiri.
Lalu, bagaimana cara agar para generasi sandwich mampu memiliki dana pensiun untuk bekal di usia tua?
Menjawab ini, Melvin Mumpuni, Perencana Keuangan Profesional sekaligus Founder Finansialku.com
mengingatkan
pentingnya membuat perencanaan uang yang matang di masa kini, masa depan bahkan untuk
usia tua.
“Satu-satunya
cara memutus rantai generasi sandwich adalah dengan mulai merencanakan dana pensiun dan mulai berinvestasi," terang Melvin mengutip siaran pers Allianz, Jumat (28/5/2021).
Cara untuk menganggarkan dana pensiun ialah
dengan menerapkan kebiasaan
menabung
sedini
mungkin. Pikirkan juga kapan ingin pensiun, dan berapa biaya pengeluaran dibutuhkan setiap
bukannya saat masa pensiun nanti.
"Serta berapa perkiraan hasil keuntungan (dari menabung) di saat Anda pensiun nanti,” tambah
Melvin.
Sebagai catatan terdapat dua jenis dana pensiun, yakni Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan Dana
Pensiun Lembaga
Keuangan (DPLK).
Baca Juga:Viral Trik
Nabung Bikin Heran, Celengan Ditutup Pembalut Biar Tuyul Minder
Masyarakat umum, baik karyawan
maupun pekerja mandiri, dapat mendaftarkan diri ke DPLK dan membayar iuran setiap bulannya untuk kemudian mencairkan uang pensiun sesuai iuran beserta pengembangannya.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dari 75 juta tenaga kerja di Indonesia, mirisnya hanya 5,93 persen atau 4,4 juta orang yang terdaftar sebagai peserta Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).
Sedangkan untuk menghitung dana pensiun, bisa dimulai dengan
menghitung pengeluaran rutin setiap bulan, kemudian tetapkan
jangka waktu.
Usia pensiun rata-rata yang berlaku di Indonesia ialah 55 tahun dengan angka harapan hidup orang Indonesia yang mencapai 70 hingga 75 tahun. Artinya, Anda perlu memenuhi kebutuhan hidup selama masa
pensiun 15 hingga
20
tahun sebelum tutup usia.
Ada skema
sederhana yang dapat digunakan untuk menghitung dana
pensiun, yakni dengan mengalikan
pengeluaran tahunan dengan angka 25.
Sebagai contoh, apabila pengeluaran tahunan mencapai Rp100 juta, maka dana pensiun
yang
dibutuhkan adalah Rp100 juta dikali
25, yakni Rp2,5 miliar.
Angka ini merupakan dana pensiun yang dibutuhkan selama 25 tahun setelah pensiun dimulai. Selain
menggunakan
perhitungan di atas, Anda
juga bisa menggunakan
kalkulator pensiunan yang tersedia di
berbagai platform internet.