Investasi Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Manfaatnya

Kompas.com - 01/04/2021, 11:18 WIB
Penulis Muhammad Idris | Editor Muhammad
Idris
JAKARTA,
KOMPAS.com - Investasi adalah istilah yang sudah tak asing lagi di telinga.
Investasi adalah upaya menanamkan modal atau dana dengan harapan bisa
mendapatkan keuntungan (return) di masa mendatang.
Sementara itu
pengertian investasi menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), arti investasi yakni
penanaman modal, biasanya dalam jangka panjang untuk pengadaan aktiva lengkap
atau pembelian saham-saham dan surat berharga lain untuk memperoleh keuntungan.
Banyak
contoh investasi antara lain saham, sukuk, deposito, obligasi, menabung,
asuransi, dan reksa dana. Bentuk contoh investasi lainnya yakni pembelian
tanah, emas dan perhiasan, hingga menjalankan bisnis.
Investasi
sendiri bisa dilakukan oleh individu maupun badan usaha seperti perusahaan.
Sederhananya, pengertian investasi adalah mengembangkan uang atau aset lain
agar memberikan keuntungan di masa mendatang untuk mencapai tujuan tertentu.
Tujuan-tujuan
tertentu yang dimaksud seperti keinginan membuka usaha, menyekolahkan anak,
membangun rumah, dan sebagainya.
Jenis
investasi
Secara
umum, ada dua jenis investasi yakni investasi jangka panjang dan investasi
jangka pendek. Investasi jangka pendek adalah investasi yang keuntungannya
diharapkan dapat terwujud setidaknya dalam kurun waktu satu sampai tiga tahun.
Sementara
investasi jangka pendek, adalah investasi yang pengembaliannya bisa didapatkan
dalam kurun waktu di atas 3 tahun. Jangka waktu investasi ini biasanya juga
terkait dengan jumlah return.
Itu sebabnya,
lazimnya investasi jangka panjang memberikan return yang lebih besar ketimbang
investasi jangka pendek. Ini karena keuntungan investasi jangka pendek bisa
didapatkan lebih cepat.
Namun
demikian, melakukan investasi juga mengandung risiko. Risiko di sini adalah
kehilangan dana atau aset lain ketika investasi tak sesuai harapan atau bahkan
gagal.
Manfaat
investasi
1. Kebebasan finansial
Salah satu tujuan investasi adalah kebebasan finansial atau financial freedom, di mana seseorang dianggap sudah seseorang bisa mendapatkan passive income dapat memenuhi kebutuhan hidup dalam jangka panjang.
Bagi mereka yang bekerja, passive income adalah pendapatan di
luar gaji yang diterima setiap bulannya dari tempatnya bekerja. Dengan kata
lain, kebebasan finansial bisa didapatkan ketika kebutuhan hidupnya bisa
terpenuhi meskipun seseorang memutuskan untuk tak lagi bekerja.
2. Melindungi aset dari inflasi
Tujuan berikutnya investasi adalah melindungi aset dari inflasi. Inflasi yang terjadi terus menerus setiap tahun bisa membuat nilai aset berkurang.
Dengan investasi, maka aset juga berkembang menghasilkan
nilai tambah sehingga bisa mengimbangi gerusan inflasi.
3. Meningkatkan kekayaan
Sejatinya manfaat dan tujuan investasi adalah untuk
meningkatkan jumlah aset atau kekayaan yang dimiliki. Bagi seseorang yang
bekerja, hasil return investasi tentunya menjadi tambahan penghasilan.
4. Kebutuhan darurat
Banyak orang memilih investasi adalah karena sebagai jalan aman ketika mengalami kondisi darurat. Ini karena di masa mendatang, terkadang ada biaya yang harus dikeluarkan dalam jumlah besar, sementara penghasilan bulanan dirasa tidak akan mencukupi.
Beberapa kondisi darurat contoh investasi seperti biaya
renovasi atau membeli rumah, biaya pendidikan, biaya naik haji, hingga biaya
rumah sakit apabila sakit di kemudian hari (arti investasi)